Di dalam film animasi 3D Big Hero 6 yang diproduksi oleh Walt Disney Animation Studios, tokoh Baymax ditampilkan sebagai robot asisten medis yang diciptakan oleh tokoh fiksi Tadashi Hamada. Film ini merupakan salah satu film mengenai robot produksi Walt Disney yang sukses besar setelah Wall-e. Di dalam film Big Hero 6, Tadashi digambarkan sebagai mahasiswa robotika berbakat dari San Fransokyo Institute of Technology yang memiliki cita-cita besar membantu meningkatkan kualitas kesehatan di seluruh dunia.

Wait ’til my brother sees you! You’re going to help so many people, buddy. So many!”

―Tadashi to Baymax (in a recording prior to his death)

Seperti halnya dokter maupun perawat pribadi, Baymax digambarkan sebagai robot yang dilengkapi dengan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence (AI)) untuk merawat dan membantu mendiagnosa berbagai penyakit yang diderita pasien.  Yang menarik, berbeda dengan tokoh dalam film fiksi lain seperti Terminator dan The Matrix yang menampilkan robot sebagai entitas yang mengancam manusia, Baymax tampil dengan mengedepankan sisi positif robot untuk membantu kemanusiaan. Namun benarkah mesin yang ada saat ini sudah secerdas Baymax?

Benarkah saat ini mesin sudah sedemikian cerdas seperti Baymax?

Atkenson seorang peneliti dari Carnegie Mellon University mengatakan bahwa menanamkan AI ke dalam mesin agar dapat memiliki kecerdasan untuk berfikir, berkomunikasi dan bertindak layaknya manusia merupakan tantangan tersendiri [3]. Namun berita baiknya, teknologi saat ini telah memungkinkan pembentukan lengan dengan bahan dasar yang ringan seperti yang digunakan oleh Baymax di dalam film Big Hero 6 [3]. Well, this is such a good news! Artinya dalam beberapa tahun mendatang bukan tidak mungkin teknologi yang ada sudah siap mendukung pembentukan mesin cerdas seperti yang ditampilkan di dalam film-film fiksi saat ini.

Di dalam bidang Ilmu Komputer sendiri,  konsep  AI telah berkembang cukup lama.   Di tahun 1997 contohnya, Deep Blue, sebuah supercomputer produksi IBM yang dilengkapi dengan AI secara mengejutkan telah mengalahkan Grand Master Garry Kasparov dalam turnamen catur dunia.  Dengan fakta tersebut, para ilmuwan berpendapat bahwa tidak mustahil di masa depan mesin dapat menyetarai kecerdasan manusia.

Disadari secara langsung maupun tidak, AI telah banyak berperan dalam kehidupan kita sehari-hari.  Sebagian besar smartphone terkini, contohnya, telah dilengkapi dengan digital personal assistant seperti Siri dan Cortana yang dirancang untuk membantu  pengguna menemukan informasi yang dibutuhkan melalui pengenalan suara.  Berbagai video games, seperti Call of Duty, dilengkapi dengan AI sehingga karakter pendukung, level permainan, dan alur cerita dapat disesuaikan dengan pengalaman user dalam bermain . Mobil pintar seperti Google Cars dilengkapi dengan kemampuan mempelajari perilaku pengemudi sehingga dapat mengemudikan mobil  dan parkir tanpa arahan manusia. Bahkan di dalam bidang militer, beberapa senjata telah dilengkapi dengan kecerdasan untuk mengenali pesawat musuh dan memiliki otoritas tersendiri untuk menyerang balik atau bertahan. Ketika berbagai negara di dunia tengah sibuk mempelajari dan mengembangkan kecerdasan mesin, sudah familiar-kah generasi bangsa kita dengan isu dan tantangan terkait AI saat ini?

Untuk menjembatani isu di atas, situs Indo AI dibangun dengan mimpi besar agar generasi Indonesia dapat mengenali dan mempelajari AI dengan cara yang mudah dan menyenangkan. Semoga mimpi ini bisa terealisasikan dengan baik dan menumbuhkan pakar-pakar di bidang AI di Indonesia.

“Computers will overtake humans with AI within the next 100 years. When that happens we need to make sure the computers
have goals aligned with ours.” ~Stephen Hawking

Salam AI,

Admin IndoAI

Medria Hardhienata

Reference

[1]https://www.tumblr.com/search/tadashi%20is%20%20here

[2]http://www.zimbio.com/Beyond+the+Box+Office/articles/qNvHo588HEM/Top+10+Coolest+Things+Baymax

[3]http://realbusiness.co.uk/article/29616-the-inspiration-behind-big-hero-6s-huggable-star-baymax